Mahasiswa peserta Praktik Lapangan Persekolahan (PLP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta dinyatakan selesai.
Para mahasiswa dijemput oleh utusan kampus, dosen yang ditugaskan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta. Ada beberapa sekolah yang akan dikunjungi oleh masing-masing utusan, baik tingkat dasar maupun menengah atas. Sebagai contoh, Rio Rinaldi, dosen yang diutus ke SMA N 6 Padang mengaku bangga dengan kehadiran mahasiswa di sekolah.
"Terima kasih SMA N 6 Padang @smansix.padang yang telah memfasilitasi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta untuk melaksanakan Praktik Lapangan Persekolahan (PLP). Semoga ilmu dan pengalaman berharga yang diperoleh selama berkegiatan menjadi motivasi yang positif bagi masa mendatang,"sebut Rio Rinaldi.
Selanjutnya, para mahasiswa akan kembali beraktivitas seperti biasa untuk melangsungkan kegiatan perkuliahan, bimbingan, dan sebagainya.
Tetap semangat calon guru masa depan. Tetaplah menjadi pribadi yang jujur, santun, dan disiplin.
#guru #gurumasakini #gurumasadepan #fkip
Foto: Dosen pembimbing (Rio Rinaldi, M. Pd.) bersama para mahasiswa saat penjemputan peserta PLP 2023 di SMA N 6 PADANG
Tim Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) Pendidikan Tinggi Berbasis Proyek berkunjung ke komunitas Tanah Ombak di Purus, Padang Sumbar, Jumat (27/10/23). Tim yang diketuai oleh Pebriyenni dan beranggotakan Syofiani, Karmila Suryani, Romi Isnanda, dan Rio Rinaldi ini disambut hangat oleh pengelola komunitas Tanah Ombak, Lilik Zumarnis.
Tim MKWK Universitas Bung Hatta juga menghadirkan para mahasiswa yang sedang mengambil matakuliah bahasa Indonesia di bawah bimbingan dosen FKIP Universitas Bung Hatta, Syofiani. Di sana, para mahasiswa memberikan motivasi bagi anak-anak komunitas Tanah Ombak tentang wawasan Pancasila, agama, dan menampilkan sejumlah permainan. Para anak Tanah Ombak makin bersemangat manakala mereka juga dilibatkan dalam kegiatan, berdoa, bernyanyi, dan berdeklarasi bersama tentang Pancasila.
Kegiatan ini merupakan bagian agenda Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) Pendidikan Tinggi Berbasis Proyek Tahun 2023 yang didanai oleh Dirjen Dikti Ristek. Universitas Bung Hatta merupakan salah satu PTN/PTS terpilih dari 80 perguruan tinggi yang berhasil lolos se-Indonesia.
"MKWK ini adalah sebuah proyek yang diberikan pemerintah. Tim Hibah MKWK Universitas Bung Hatta harus memaksimalkan kepercayaan ini agar bisa melanjutkan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan kurikulum,"ujar Pebriyenni, Ketua Tim MKWK Universitas Bung Hatta.
Pengintegrasian matakuliah Pancasila dan bahasa Indonesia ini telah berlangsung sejak dalam kelas dengan proyek penulisan artikel ilmiah dengan tema kearifan lokal dan dilanjutkan dengan kunjungan edukasi ke lembaga atau komunitas. Tujuannya agar mahasiswa memiliki wawasan tambahan tentang nilai-nilai dan wawasan kebangsaan serta mendapatkan implementasi pembelajaran MKWK berbasis proyek.
"Melalui pembelajaran berbasis proyek pada MKWK, upaya diharapkan mampu memberdayakan dan membekali optimalisasi karakter mahasiswa; menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme, kebangsaan, kemanusiaan, dan moral bagi mahasiswa di masa depan,"jelasnya Syofiani, yang didelegasikan saat berkunjung ke komunitas Tanah Ombak. (*rr)
Segenap civitas akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta (UBH) dengan khidmat mengikuti wirid bulan yang diselenggarakan secara langsung di Masjid Asiah Kampus Proklamator II Bypass Aia Pacah Padang, Jumat (20/10/23).
Kegiatan ini diikuti oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ketua program studi di lingkungan FKIP, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Agenda ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta.
Sebagai narasumber, diundang Ustaz Muhammad Siddiq Lubis, S.T., M.A., yang juga merupakan alumni Universitas Bung Hatta. Dengan mengusung tajuk "Keutamaan Membaca Al-Quran", Ustaz Muhammad Siddiq Lubis menjelaskan bahwa Al Quran mengandung keindahan dan keselamatan. Keindahan dapat dirasakan dari irama, kekuatan bahasa, dan isi yang terkandung di dalamnya.
Orang yang membaca Al-Quran akan mendatangkan keberkahan. Kegiatan yang diawali dengan bacaan Al Quran pun membawa berkah. Rumah yang dilantunkan dengan bacaan Al Quran akan menghindarkan si penghuni rumah dari masalah.
Usai mendengarkan paparan narasumber, para hadirin dipersilakan untuk bertanya jawab. Beragam pertanyaan muncul dari kalangan dosen dan mahasiswa. (*rr)
Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta sukses menyelenggarakan Webinar Eksplorasi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan tajuk "Strategi dan Praktik Terbaik dalam Pembelajaran Matematika". Kegiatan ini diselenggarakan melalui platform Zoom dan diikuti 409 peserta dari berbagai unsur, di antaranya para guru dari berbagai daerah di Indonesia (Timika Papua, Mandau, Bekasi, Batam, Palu, Bukittinggi, dan lain sebagainya), mahasiswa, dan dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta, Sabtu (14/10/23).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta, Dr. Yetty Morelent, M. Hum. Dalam sambutan sekaligus pembukaannya, beliau mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Prodi Pendidikan Matematika ini.
"Webinar ini diharapkan menjadi ajang bagi setiap pendidik di Indonesia dalam menambah wawasan dan mengoptimalkan potensi diri saat mengajar. FKIP Universitas Bung Hatta akan terus mendukung upaya ini demi kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat,"kata Dr. Yetty Morelent, M. Hum.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Prodi Pendidikan Matematika, Puspa Amelia S. Si., M. Si. Menurutnya, sebagai lembaga penghasil guru di bidang Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta akan terus berupaya menyukseskan dan mengimplementasikan kebijakan yang dirumuskan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui program Kurikulum Merdeka dengan meningkatkan wawasan guru tentang pembelajaran berdiferensiasi di Webinar ini.
"Di samping itu, kami juga terus menyiapkan para lulusan sebagai calon guru profesional sehingga mampu eksis menjadi guru garda terdepan nantinya,"imbuh Puspa Amelia, S. Si., M. Si.
Sebagai narasumber, diundang Prof. Dr. Euis Eti Rohaeti, M. Pd. (Rektor IKIP Siliwangi, Cimahi, Jawa Barat) dan Febrivanny, M. Pd. (Guru SMA N 1 Kubung, Kab. Solok, Sumatra Barat) yang juga merupakan alumni Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta. Kegiatan ini dimoderatori oleh Yusri Wahyuni, M. Pd. (Dosen PMAT FKIP Universitas Bung Hatta).
Pada praktiknya, pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau pembelajaran yang memosisikan guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut dapat berupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran.
Pada dasarnya, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan setiap guru untuk bertemu dan berinteraksi dengan siswa pada tingkat yang sebanding dengan tingkat pengetahuan mereka untuk kemudian menyiapkan preferensi belajar mereka. Oleh sebab itu, pembelajaran berdiferensiasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Singkatnya, pembelajaran berdiferensiasi berorientasi kepada proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga siswa merasa tertantang untuk belajar.
Setiap siswa pasti memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang suatu topik belajar tertentu, sedangkan siswa yang lain 'belum semampu itu' karena siswa tersebut memiliki pengetahuan yang sama sekali baru dengan topik tersebut. Selain itu, beberapa orang siswa juga memiliki kemampuan pemahaman yang lebih baik dan lebih cepat jika ia mendengarkan penjelasan gurunya secara langsung atau melalui audio, sedangkan beberapa orang siswa lagi dapat belajar secara efektif apabila ia berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan beberapa orang siswa lainnya harus menghabiskan waktunya untuk membaca sendiri guna mendapatkan pengetahuan secara utuh dan lebih lengkap.
"Sebagian anak mungkin senang belajar dan berkolaborasi dalam sebuah kelompok kecil, sementara beberapa anak lainnya lebih suka belajar secara mandiri,"jelas Yusri Wahyuni ketika mengulas penjelasan para narasumber.
Adanya perbedaan-perbedaan ini mesti disikapi oleh setiap guru dengan cara menampilkan diferensiasi konten dan berbagai pendekatan yang dapat memastikan bahwa semua materi belajar telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda.
Ada empat faktor yang ikut berperan dalam meningkatkan pembelajaran yang berbeda ini, yakni: konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Pada prinsipnya, dalam pembelajaran berdiferensiasi ini, tujuan pembelajaran di kelas mesti sama meskipun bahan ajar, penilaian, dan metode penyampaiannya bisa berbeda berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa. (*)
Dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad Saw., Himpunan Masyarakat Mahasiswa Program Studi (HMMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Pindo) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta sukses menyelenggarakan tausiyah agama yang bertajuk "Meneladani Akhlak Nabi Muhammad Saw untuk Membangun Karakter Generasi Muda yang Religius".
Kegiatan ini diselenggarakan secara langsung di Masjid Asiah Kampus Proklamator II Bypass Aia Pacah Padang, Kamis (28/9/23). Turut hadir para masyarakat mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bung Hatta dan para dosen.
Sebagai narasumber, diundang Dr. M. Sayuti, M. Pd., Datuak Rajo Pangulu (Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bung Hatta).