Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) FKIP Universitas Bung Hatta sukses selenggarakan event Trofeo Cup PJKR di Lapangan Brandon, Lapai, Kota Padang Sumatera Barat, Selasa (27/9).
Peserta dalam Trofeo PJKR Cup tahun 2022 ini adalah SKO Sumatera Barat, Putra Brandon, dan Putra Wijaya. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu wadah dari pengembangan minat bakat di cabang olahraga prestasi sepak bola.
Kegiatan ini juga merupakan ekstrakurikuler di luar sekolah. Seluruh atlet yang berpartisipasi dalam Trofeo ini berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) terbaik di Sumatera Barat, seperti SMAN 2 Sumbar, SMAN 3 Sumbar, SMAN 4 Sumbar, SMKN 1 Sumbar, SMKN 3 Sumbar, SMKN 5 Sumbar, SMKN 6 Sumbar, SMA Pertiwi Sumbar, SMA Adabiah, SMK Plus, dll.
"Agar pembinaan prestasi dapat terukur, pertandingan/kompetisi sangat dibutuhkan dilakukan secara kontinu sehingga atlet lebih semangat dalam latihan dan meningkatkan jiwa kompetitif secara positif,"ungkap Ali Mardius, Ka. Prodi PJKR FKIP Universitas Bung Hatta.
Lebih lanjut, tambah Ali Mardius, kegiatan Trofeo ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat olahraga remaja dalam pertandingan sepak bola. Selain itu, dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wadah pengenalan Prodi PJKR kepada pelajar-pelajar yang gemar berolahraga.
Ka. Prodi PJKR Universitas Bung Hatta mengatakan kepada siswa-siswi berbakat dan tertarik pada bidang olahraga yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. PJKR Universitas Bung Hatta menjadi pilihan yang tepat. Hal ini sesuai dengan visi dan misi prodi, yaitu lulusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi memiliki Kemampuan Akademis dan Profesional pada Pendidikan Jasmani dan Olahraga, memiliki Kemampuan Pedagogik dalam Pembelajaran, memiliki nilai Baik sang Proklamator Bung Hatta, Jujur, Disiplin, dan Hemat. Selain itu, prodi PJKR juga mengutamakan peserta didik untuk memiliki sertifikat pada bidang Pengembangan Olahraga (Pelatih, Wasit dan Instruktur), memiliki Ijazah KMD Pramuka, penugasan Bidang Olahraga Kesehatan, Enterpreneur Olahraga, dan memiliki Lisensi Scuba Diving (Selam) A1.
Dengan adanya program-program yang dirancang oleh prodi, diharapkan lulusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) memiliki peluang kerja yang lebih luas yaitu, guru Penjasorkes di SD, SMP, SMA dan SMK, menjadi Wasit yang memiliki sertifikat, enterpreneur Olahraga, wisata air, karyawan Swasta/BUMN, serta menjadi Pelatih yang memiliki Sertifikat.
Akhirnya, pada Pertandingan Trofeo CUP PJKR Universitas Bung Hatta 2022 , Putra Brandon keluar sebagai pemenang setelah di final mengalahkan Putra wijaya dengan kemengan adu penalti (*rr_UBH)
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Pindo) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta diundang sebagai narasumber pada Workshop Kurikulum Merdeka di Hotel Triza, Painan, Sabtu (24/3).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis ilmiah dan sastra guru bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA), Cabang Dinas Wilayah VII Kabupaten Pesisir Selatan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa Indonesia.
Sebagai narasumber, diundang Dr. Hasnul Fikri, M. Pd., Dr. Syofiani, M. Pd., Dr. Yetty Morelent, M. Hum., Dr. Gusnetti, M. Pd., Romi Isnanda, M. Pd., dan Rio Rinaldi, M. Pd. Di samping itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh dosen Pindo FKIP Universitas Bung Hatta, Dr. Marsis, M. Pd., Dr. Ineng Naini, M. Pd., dan Dr. Olin Nita, M. Pd.
Para guru dimotivasi untuk produktif menulis ilmiah dan sastra. Guru memiliki kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal ilmiah. Di samping itu, guru juga dimotivasi agar lebih produktif menulis karya sastra agar menjadi role model bagi siswanya. (*rr_UBH)
Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta mengikuti wirid bulanan yang diselenggarakan secara langsung di Masjid Asiah Kampus Proklamator II Aia Pacah By Pass Padang, Jumat (16/9).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas spiritual dan wajib diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di lingkungan FKIP Universitas Bung Hatta sehingga diharapkan lulusan FKIP Universitas Bung Hatta memiliki karakter yang kuat, tidak hanya di bidang keilmuan, tetapi juga di bidang agama.
Sebagai penceramah, diundang Ust. Kondang Sumatra Barat, Dr. Muslim Tawakal, M.H. Kepada jamaah, beliau menyampaikan pesan tentang kesadaran dalam beragama.
"Iman akan kuat salah satunya dengan memakmurkan masjid, menjaga pergaulan, menjaga ketaatan dalam beribadah, dan sebagainya,"kata Muslim Tawakal.
Lebih lanjut, imbuh Muslim Tawakal, orang beriman akan terus merawat imannya dengan membaca ayat suci Al-Quran dan salat kapan saja dan di mana saja di waktu yang baik.
"Meskipun kita disibukkan dengan kegiatan akademik, beribadah kepada Allah jangan dilupakan,"imbuhnya. (*rr_UBH)
Setelah melaksanakan PKKMB di tingkat Universitas yang bertempat di pelataran parkir Kampus Proklamator 1 Ulak Karang Padang untuk Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022, Kamis (8/9). Hari ini dilanjutkan dengan kegiatan PKKMB di tingkat Fakultas yang dilaksanakan di kampus II Jl. By Pass, Aie Pacah, Padang acara diawali dengan Maba berkumpul dari seluh prodi di palataran parkiran dengan di berikan arahan dan instruksi oleh dosen dan kakak-kakak senior mereka sebelum kembali ke prodi masing-masing untuk diberikan pengarahan dan pengenalan kehidupan kampus menurut prodi masing-masing
Anak sulung sang Proklamator, Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, hadir untuk mahasiswa baru Universitas Bung Hatta 2022, Jumat (9/9). Di hari kedua, kegiatan PKKMB 2022 ini dibagi ke tiga kampus ini, Kampus Proklamator I di Ulak Karang (FTSP dan FPIK), Kampus Proklamator II di By Pass Aia Pacah (FEB, FKIP, FIB, dan FH), dan Kampus III di Gunung Pangilun (FTI).
Di hadapan para mahasiswa baru 2022 via Zoom, Prof. Meutia Hatta menyampaikan bahwa para mahasiswa yang menimba ilmu di Universitas Bung Hatta mesti mengetahui tentang siapa Bung Hatta dan apa saja perjuangannya bagi kemerdekaan Indonesia, pemikiran-pemikiran serta desain yang dibangun beliau untuk memandirikan, mensejahterakan, dan mengangkat derajat bangsa kita.
Anak sulung sang Proklamator, Prof. Dr. Meutia Hatta, menegaskan bahwa generasi penerus bangsa tidak hanya kompetensi bidang akademiknya yang diasah, tetapi juga bagaimana mereka bisa membuktikan bahwa mereka telah mengimplementasikan nilai-nilai karakter Kebunghattaan di kehidupan sehari-hari.
"Kenal Bung Hatta tidak hanya dari sejarahnya, tetapi setiap civitas akademika harus menggali informasi secara simultan tentang bagaimana Bung Hatta berpikir, bertindak, dan sebagainya. Ini poin pentingnya,"jelas Prof. Meutia Hatta, yang juga merupakan antropolog Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut, sebut Prof. Meutia Hatta, generasi muda hari ini diharapkan tidak sekadar mengenal Bung Hatta sebagai nama, simbol, dan sebagainya, tetapi juga betul-betul dipahami dan diimplementasikan sikap dan cara pandang Bung Hatta ke dalam berbagai bidang.
Pola musyawarah dan keadilan sosial adalah salah satu contoh cara pandang yang harus diimplementasikan dari sikap baik Proklamator Bung Hatta sehingga diharapkan menjadi budaya nasional yang diteruskan oleh generasi muda.
Teladan sifat-sifat Bung Hatta, seperti disiplin, jujur, hemat, dan sebagainya tidak hanya diajarkan, tetapi juga dicontohkan oleh pengajar. Demikian pula, mahasiswa tidak sekadar menghafal sejarah dan karakter Bung Hatta, tetapi juga harus mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.
Pluralisme dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya dengan mengedepankan nilai menghargai orang lain juga penting untuk diterapkan agar tidak terjadi disharmonisasi.
"Jadilah tuan di negeri sendiri untuk kesejahteraan rakyat. Bung Hatta itu memuliakan rakyat. Ia sebagai pemerintah bekerja dan memimpin untuk rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok,"imbuhnya.
Kejujuran, menurut Meutia Hatta, ditunjukkan dengan perilaku nyata yang terus dijaga. Begitu saja dengan sikap pantang menyerah serta menghargai orang dengan mengucapkan terima kasih.
Anak bungsu sang Proklamator Bung Hatta, Dra. Halida Hatta, M.A., juga menegaskan bahwa sejarah proklamasi dengan dinamikanya penting diperkenalkan ulang kepada generasi muda hari untuk memperkuat memori kolektif mereka.
"Sejarah tidak hanya dihafal, tetapi mesti dipahami akar dinamika sejarah itu sendiri,"tutupnya. (*rr)